Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri (1) Diperlihatkan Berbagai Kejadian di Akhirat Adi Sutrisno, Wartawan Riau Mandiri Sempat dinyatakan meninggal dunia, Aslina alias Iin (23) ternyata mengalami mati suri selama dua jam dan koma dua hari dua malam. Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama mati suri, ia diperlihatkan berbagai kejadian alam barzah dan akhirat, serta beberapa kejadian yang menyangkut amal dan perbuatan manusia selama di dunia. Di hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari pegawai honor tenaga kesehatan Bengkalis, warga masyarakat serta sejumlah wartawan, Aslina, Rabu (3/9) kemarin, di aula studio TV Sri Junjungan Televisi (SJTV) Bengkalis, mengisahkan kejadian ghaib yang dialaminya itu. Menurut penuturan Iin yang didampingi pamannya, Rustam Effendi, sejak tiga tahun lalu ia menderita penyakit kelenjar gondok alias hiper teroid. Karena penyakitnya itu, Pada 25 Agustus silam, gadis ini ditemani Rustam Effendi berobat ke rumah sakit Mahkota Medical Center (MMC) Malaka. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, dokter mengatakan operasi baru bisa dilakukan setelah tiga bulan, karena waktu itu tekanan darah tinggi. Namun pada Sabtu (26/8) tengah lama, kondisi anak sulung tiga bersaudara ini kritis, koma. Sang paman sempat memandunya membaca dua kalimat syahadat dan kalimat toyibah (Lailahailallah) sebanyak dua kali. Waktu ajal menjemput, tutur sang paman, Aslina sempat melafazkan kalimat toyibah dan syahadat. Secara perlahan-lahan gadis yang bekerja sebagai honorer di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Bengkalis ini tak bernafas. Tepat pukul 02.00 waktu Malaysia, indikator monitor denyut jantung terlihat kosong atau berupa garis lurus. Tak pelak situasi ini membuat Rustam sedih, kemudian beberapa dokter MMC Malaka terlihat sibuk memeriksa dan mengecek kondisi Aslina. Waktu itu dia sempat menghubungi keluarnya di Bengkalis untuk memberitahu kondisi terakhir Aslina. Untungnya setelah dua jam ditangani dokter, monitor terlihat kembali bergerak yang menandakan denyut jantung gadis yatim ini berdenyut lagi. Untuk perawatan lebih lanjut, Aslina dimasukan ke ruang ICU dan baru dua hari dua malam kemudian ia dinyatakan melewati masa kritisnya. Bertemu Sang Ayah Menurut pengakuan Aslina, dia melihat ketika nyawanya dicabut oleh malaikat. Waktu itu, nyawanya dicabut dari kaki kanan oleh malaikat. "Rasanya sangat sakit, kulit seperti disayat, dibakar dengan minyak," tuturnya. Setelah roh berpisah dengan jasad, dia menyaksikan orang-orang yang masih hidup dan jasadnya terbaring di tempat tidur. Kemudian dibawa dua malaikat menuju ke suatu tempat. Aslina mempunyai keinginan untuk bertemu dengan ayahnya yang sudah lama meninggal, bernama Hasan Basri. "Wahai ayahku bisakah aku bertemu denganmu. Aku sangat rindu, oh ayah," ucapnya. Memang di tempat itu Aslina bertemu dengan sosok pria muda berusia 17 tahun dengan wajah bersinar dan berseri-seri. Melihat sosok pria muda tersebut, Aslina tetap ngotot ingin bertemu dengan sang ayah. Kemudian, kedua malaikat memperkenalkan bahwa pria muda tersebut adalah ayahnya. Tentunya dia tidak menyangka karena waktu meninggal dunia, ayahnya berusia 55 tahun. Kemudian sang ayah bertanya kepada Aslina, maksud kedatangannya. Dia menjawab kedatangannya semata-mata memenuhi panggilan Allah SWT. Sang ayah menyuruh Aslina tetap pulang untuk menjaga adik-adiknya di dunia. Namun Aslina menjawab bahwa dirinya ke sini, memenuhi panggilan Allah. Waktu itu juga, dia menyebut rukun Islam satu persatu. Setelah berdialog dengan ayahnya, dua malaikat tadi membawa Aslina ke suatu tempat yang dipenuhi wanita memakai baju rapi dan berjilbab. Di situ, dia disalami dan dicium pipi kanan-kiri oleh wanita-wanita Muslimah tersebut. Tidak hanya itu, Aslina juga bertemu dengan 1.000 malaikat dengan wajah berseri dan seluruhnya sama. Di tempat itu, Aslina duduk di kursi yang sangat empuk. Bila di dunia empuk kursi tersebut seakan dilapisi delapan busa. Ketika duduk, tiba-tiba sosok wanita berseri mirip dengan dirinya menghampiri. Dia bertanya kepada sosok wanita tersebut. "Saya adalah roh dan amal ibadah mu selama di dunia," kata wanita tersebut. Kemudian Aslina ditemani amalnya (sosok wanita, red) dan dua malaikat menyaksikan beberapa kejadian di akhirat. Di antaranya, ada seorang pria berpakaian compang-camping, badannya bernanah dan bau busuk. Tangan dan kaki dirantai sementara di atasnya memikul besi seberat 500 ton. Melihat kejadian itu, Aslina bertanya kepada amalnya. Rupanya pria tersebut semasa hidupnya suka membunuh dan menyantet (teluh) orang. Kejadian selanjutnya yang ia lihat, seorang yang disebat dengan rotan panjang sehingga kulit dan dagingnya mengelupas dari badan. Ternyata orang tersebut selama hidup tak pernah sholat bahkan menjelang ajal menjemput pun tak pernah menyebut sahadat. Aslina juga melihat, dua pria saling membunuh dengan kapak. Menurut keterangan amalnya, rupanya orang tersebut suka menodong dan memeras orang lain. Kemudian gambaran, seorang ustat yang dihantam dengan lahar panas yang mendidih. Kembali Aslina bertanya. Ustad tersebut selama hidup suka berzina dengan istri orang lain. Kejadian berikutnya, seorang ditusuk dengan pisau sebanyak 80 kali. Ini menunjukan orang tersebut suka membunuh dan tidak pernah dipertanggungjawabkan selama di dunia. Kejadian terakhir, seorang ibu tua dihempaskan berkali-kali ke lantai. Di lantai tersebut terdapat pisau tegak dan dia tersungkur lalu mengenai tubuhnya, hingga mati. Gambaran tersebut menunjukan, selama hidupnya wanita tersebut merupakan anak durhaka, yang tidak mengakui ibunya yang pikun. Bahkan dia malu kepada orang lain. (bersambung) Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri (2-Habis) Sosok Bayangan Putih Kejutkan Crew TV Adi Sutrisno Wartawan Riau Mandiri Kisah tentang mati suri dan berbagai pengalaman ghaib yang dialami Aslina alias Iin (23), membuat heboh masyarakat Bengkalis, khususnya warga desa Pematang Duku, kecamatan Bengkalis, yang antara percaya dan tidak dengan cerita dalam mati suri itu. Berikut lanjutan kisah 'perjalanan ghaib' yang dituturkan Aslina Rabu silam di aula studio SJTV Bengkalis. Menurut Aslina, setelah dirinya diperlihatkan dengan kejadian dan gambaran manusia, ia kemudian dibawa melewati malam yang sangat gelap gulita. Saking gelapnya, dia tidak bisa melihat amalnya dan dua malaikat yang mendampingi. Ketika kakinya berjalan tiga langkah, terdengar suara orang berzikir. Kemudian sang amal menyuruhnya untuk cepat menangkap suara tersebut. Tapi Aslina tidak bisa menangkap. Tiba-tiba waktu itu, lehernya dikalungi seutas rantai. Setelah dipegang ternyata rantai tersebut berupa tasbih sebanyak 99 butir. Terdengar suara yang memerintahkan Aslina untuk berzikir selama dalam perjalanan. Dia berjalan lagi sepanjang tujuh langkah, namun waktunya sama dengan 10 jam waktu di dunia. Ketika sampai pada langkah ke tujuh, dia melihat wadah menyerupai tapak sirih berisi cahaya yang terpancar melalui lobang-lobangnya. Berkat cahaya tapak sirih tersebut, dia bisa melihat dan membaca tulisan Arab, berbunyi 'Husnul Khotimah'. Di belakang tulisan itu terlihat gambar Ka'bah. Ketika melihat tulisan dan gambar Ka'bah seketika, dia dan amalnya tersenyum seraya mengucapkan Alhamdulillah. Aslina mendekati cahaya itu dan mengambilnya, kemudian disapukan ke mukanya. Ketika malam yang gelap gulita itu menjadi terang benderang. Nabi Muhammad Setelah berjalan sekian jauh, dia mendengarkan suara azan yang suaranya tidak seperti di Indonesia, namun bernada Mekkah. Kepada amalnya, dia meminta waktu untuk menunaikan sholat. Setelah mengerjakan sholat, roh Aslina hijrah ke tempat lain dengan perjalanan 40 hari. Tempat yang dituju kali ini adalah Masjid Nabawi di Madinah. Di masjid itu dia menyaksikan makam Nabi Muhammad dan sahabatnya. Di makam Nabi ada pintu bercahaya, terlihat sosok Nabi Muhammad sedang memberi makan fakir miskin. Tidak hanya itu di Masjid Nabawi, dia kembali diperlihatkan kejadian menakjubkan. Tiba-tiba cahaya 'Husnul Hotimah' yang ada di tangannya lepas, kemudian mengeluarkan api yang menerangi seluruh ruangan sehingga makam Nabi terlihat jelas. Waktu itu dari balik makam Nabi, dia melihat sosok manusia, berwajah ganteng menyerupai malaikat, kulit langsat, mata sayu, pandangan luas terbentang dan tajam. "Raut muka seperti orang Asia (oval, red) namun tidak kelihatan kepalanya. Tapi saya yakin sosok manusia tersebut adalah Nabi Muhammad," katanya. Melihat peristiwa itu, lantas Aslina bertanya kepada malaikat dan amalnya. "Kenapa cahaya tersebut menerangi Nabi Muhammad, sehingga saya bisa melihat. Dan kenapa wajah Nabi bercahaya?" Dijawab bahwa Anda adalah orang yang mendapat syafaat dan hidayah dari Allah. Mengenai wajah nabi yang bercahaya, karena selama mengembangkan agama Islam selalu mendapat tantangan. Perjalanan tidak di situ saja, Aslina dan pengawalnya berbalik arah untuk pulang. Rupanya ketika dalam perjalanan pulang dia kembali menyaksikan, jutaan umat manusia sedang disiksa dan menderita di sebuah lapangan. Orang-orang tersebut meronta dan berdoa minta agar kiamat dipercepat. Karena sudah tak tahan lagi dengan siksaan. Mereka mengaku menyesal dan minta dihidupkan kembali agar bisa bertaubat. "Jarak Aslina dengan mereka hanya lima meter, namun tak bisa memberikan pertolongan," ujarnya. Selama melihat kejadian itu, Aslina membaca Al Quran 30 juz, Hafis (hafal) dan khatam tiga kali. Kemudian membaca surat Yasin sebanyak 1000 kali dan shalawat kepada seluruh nabi (Adam sampai Muhammad). Aslina berlari sepanjang Arab Saudi atau sepanjang Sabang sampai Marauke seraya menangis melihat kejadian tersebut. Aslina juga ingin diperlihatkan apa yang terjadi pada dirinya dikemudian hari. Namun sebelumnya dia diminta oleh malaikat untuk berzikir. Lamanya zikir yang dilakukan Aslina selama dua abad dan dua pertukaran zaman. Hal ini ditandai dengan 1 Syawal yang jatuh pada tanggal 31 Desember. Selesai berzikir, Aslina mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya. "Sadarlah wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan. Sampaikan kepada umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan. Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku." Kejadian Aneh Usai pengambilan gambar dan wawancara, terdapat kejadian aneh di gedung SJTV Bengkalis. Saat itu, Aslina sudah keluar dari ruangan menuju gedung Radio Pemda yang berjarak 25 meter. Ketika krew SJTV hendak mematikan monitor, ternyata tak bisa dimatikan. Namun anehnya muncul sosok bayangan putih bertubuh tegap dengan rambut terurai hingga ke pusar dan kepalanya bertanduk. Tentunya hal ini membuat para krew dan orang-orang yang menyaksikan heran, lantas momen ini diabadikan pengunjung dan krew SJTV. Setelah Aslina keluar dari ruangan Radio Pemda, ditanyakan apakah sosok tersebut. Dia menjawab bahwa sosok tersebut merupakan jin. Menutup pengalaman ghaib anak penakik getah itu, sang Paman Rustam Effendi kepada wartawan menyebutkan, selama ini Aslina merupakan sosok yang pendiam dan kurang percaya diri (PD). Namun setelah kejadian ini banyak hal-hal yang berubah, mulai dari penampilan hingga tingkah laku. Bahkan dari warna kulitnya saat ini lebih bersih dan berseri. Mengenai amalannya, "Selama ini dia memang rajin mengerjakan shalat tahajud dan membaca Al Quran setiap hari," kata sang paman menutup kisah tersebut. ***
Rabu, 25 Agustus 2010
Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri
Selasa, 24 Agustus 2010
Sulap tebak tanggal lahir
Pasti anda pernah bertemu orang yang tidak mau memberitahukan tanggal ulang tahunnya kepada anda…
Anda bisa menebaknya dengan trik yang akan saya berikan…
Misal orang yang lahir 1 oktober..
Pertama anda minta orang tersebut mengalikan bulan lahirnya dengan 5…
10 x 5 = 50
Tambahkan hasilnya dengan 7
50 + 7 = 57
Kalikan hasilnya 4
57 x 4 = 228
Tambahkan hasilnya dengan 13
228 + 13 = 241
Kalikan hasilnya dengan angka 5
241 x 5 = 1205
Kemudian mintalah orang tersebut menambahkan hasilnya dengan tanggal lahirnya
1205 + 1 = 1206
Kemudia minta orang tersebut menyebutkan hasil akhirnya, yaitu 1206..
Kurangi hasil akhir tesebut dengan 205..
1206 – 205 = 1001
Anda lihat 2 digit angka terbelakang, yaitu 01, itu adalah tanggal lahirnnya..
Dan lihat angka depannya, yaitu 10 itu adalah bulan lahirnya yaitu bulan oktober..
Catatan : 2 digit angka terbelakang adalah tanggal lahir ( pasti 2 digit di belakang ).. Dan disebelah kirinya adalah angka depan, bisa 1 digit dan bisa juga 2 digit, dan itu adalah bulan lahirnya..
Misal orang yang lahir 1 oktober..
Pertama anda minta orang tersebut mengalikan bulan lahirnya dengan 5…
10 x 5 = 50
Tambahkan hasilnya dengan 7
50 + 7 = 57
Kalikan hasilnya 4
57 x 4 = 228
Tambahkan hasilnya dengan 13
228 + 13 = 241
Kalikan hasilnya dengan angka 5
241 x 5 = 1205
Kemudian mintalah orang tersebut menambahkan hasilnya dengan tanggal lahirnya
1205 + 1 = 1206
Kemudia minta orang tersebut menyebutkan hasil akhirnya, yaitu 1206..
Kurangi hasil akhir tesebut dengan 205..
1206 – 205 = 1001
Anda lihat 2 digit angka terbelakang, yaitu 01, itu adalah tanggal lahirnnya..
Dan lihat angka depannya, yaitu 10 itu adalah bulan lahirnya yaitu bulan oktober..
Catatan : 2 digit angka terbelakang adalah tanggal lahir ( pasti 2 digit di belakang ).. Dan disebelah kirinya adalah angka depan, bisa 1 digit dan bisa juga 2 digit, dan itu adalah bulan lahirnya..
Label:
sulap
sulap tebak tanggal lahir
x 4
+ 13
x 25
- 200
+ bulan lahir(januari=1 februrai=2 dst)
x 2
- 40
x 50
+ angka 2 digit tahun belakang
- 10.500
Label:
sulap
Sulap angka(menebak angka)
-cari seorang penonton
-suruh untuk menulis 4 bilangan yg tdk boleh sama,suruh untuk mengacak2 angkanya smp bagaimanapun carnya
misal 3856-5638=-1782 dinetralkan menjadi 1782
dipesilakan penonton mencoret,mencontreng(kaya pemilu aja :r ) di bumi hanguskan jug gpp
misal
1 7 8 2
yg di coret bawah adalah angka yg di di coret
setelah itu suruh utk mengatakan angka yg tdk di coret berarti 1 7 dan 8
saya yakin bahwa saya bisa menebak angka yg di coret padahal saya tdk mengetahui seluruh angkanya
rahasianya
semua angka yg sudah di acak merupakan bil. kelipatan 9=9,18,27,36 dst
coba liat angka 1782 bila di sederhanakan 1+7+8+2=18 18 adlah kelipatan 9
jika tadi penonton suruh menyebutkan angka yg tdk di coret hasilnya 1+7+8=16 tersisa 2
16+2=18
mudah khan!!!!!
misal 3856-5638=-1782 dinetralkan menjadi 1782
dipesilakan penonton mencoret,mencontreng(kaya pemilu aja :r ) di bumi hanguskan jug gpp
misal
1 7 8 2
yg di coret bawah adalah angka yg di di coret
setelah itu suruh utk mengatakan angka yg tdk di coret berarti 1 7 dan 8
saya yakin bahwa saya bisa menebak angka yg di coret padahal saya tdk mengetahui seluruh angkanya
rahasianya
semua angka yg sudah di acak merupakan bil. kelipatan 9=9,18,27,36 dst
coba liat angka 1782 bila di sederhanakan 1+7+8+2=18 18 adlah kelipatan 9
jika tadi penonton suruh menyebutkan angka yg tdk di coret hasilnya 1+7+8=16 tersisa 2
16+2=18
mudah khan!!!!!
Label:
sulap
Senin, 23 Agustus 2010
10 Karakteristik Muslim Sejati
Hasan Al Banna merumuskan 10 karakteristik muslim yang dibentuk didalam madrasah tarbawi. Karakteristik ini seharusnya yang menjadi ciri khas dalam diri seseorang yang mengaku sebagai muslim, yang dapat menjadi furqon (pembeda) yang merupakan sifat-sifat khususnya (muwashofat).
Karakter ini menurut Beliau Hasan Al Banna, merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi soko guru peradaban dunia (Ustadziyatul 'alam). Kesepuluh karakter itu adalah :
- Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.
- Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur'an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid'ah yang dapat menyesatkannya.
- Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).
- Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT.
- Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.
- Qodirun 'alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
- Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.
- Haritsun 'ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.
- Munazhom Fii Su'unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.
- Naafi'un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.
Kamis, 19 Agustus 2010
Assaalamualaikum,
Nabi bersabda: " Malaikat Jibril selalu memberitahuku 7 hal setiap kali menyampaikan firman Allah sehingga 7 hal tersebut kuanggap sangat penting atau hampir wajib."
1. Berbuat baik pada tetangga
2. Jangan sekali-kali menceraikan istri (rawatlah wanita secara baik)
3. Jangan terlalu kerasi dengan budak atau buruh
4. Jangan lupa bersiwak (membersihkan mulut)--- sholat 2 rakaat dengan bersiwak lebih besar pahalanay daripada shalat 70 rakaat tanpa bersiwak terlebih dulu---
5. Jangan lupa shalat berjamaah--Nabi beranggapan bahwa shalat tidak sah jika tidak berjamaah---
6. Selalu shalat malam
7. Selalu berzikir kepada Allah---tidak bermanfaat suatu pembicaraan jika tidak dibarengi dengan dzikir (ingat) kepada Allah---
Nabi bersabda: " Allah menyukai seseorang orang karena 3 perkara."
1. Orang yang punya kekuatan/kekuasaan yang dgunakan untuk taat kepada Allah. Misalnya waktu kita masih sehat, memiliki waktu luang seabiknya dimanfaatkan untuk beribadah.
2. Orang yang menangis dan menyesal setelah berbuat maksiat.
3. Orang yang sabar ketika miskin ---orang miskin itu memiliki 3 perhiasan : tidak minta-minta (bekerja sendiri), syukur saat mendapat nikmat, sabar saat tertimpa musibah.--- * Nabi mengatakan: Bingkisan yang paling berharga bagi orang mukmin adalah fakir.--orang fakir yang sabar akan masuk surga dengan lebih mudah dan ketika di surga akan bersanding dengan Nabi Besar Muhammad saw.--
Nabi bersabda: " Nanti di hari kiamat Allah tidak akan melihat (kasihan) terhadap 7 orang (golongan). Mereka akan dimasukkan ke neraka."
1. Orang yang suka sesama jenis---seperti kaum Nabi Luth---
2. Orang yang menikah dengan tangannya sendiri---berbuat sendiri untuk mendapat kepuasan---
3. Orang yang mengumpuli kuda
4. Orang yang mengumpuli istrinya lewat jalan belakang
5. Orang yang mengumpuli anaknya sendiri
6. Orang yang mengumpuli istri orang lain
7. Orang yang menyakiti tetangganya.
Nabi bersabda: " Aku melaknati terhadap 6 golongan."
1. Orang yang menambah- nambah kitab Allah
2. Orang yang tidak percaya terhadap kepastian Allah
3. Raja / penguasa yang berbuat sewenag-wenang---yang salah dibuat benar, yang benar disalahkan atau yang mengangkat orang yanng dicela Allah (korupsi dan koluso)---
4. Orang yang menghalalkan barang di tanah Haram (Mekah)
5. Orang yang menghalalalkan yang diharamkan Allah
6. Orang yang berpaling dari jalannya Nabi Muhammad.
Menggunakan Mading sebagai Media Sekolah
Mengenal Mading
Sejak zaman bahuela, manusia sudah senang menyampaikan informasi satu sama lain. Selain untuk bertukar kabar, informasi yang disampaikan itu bisa sekaligus untuk menunjukkan keberadaan. Pada zaman batu, misalnya, manusia sudah menggunakan dinding-dinding gua untuk menyampaikan informasi tersebut. Ini barang kali yang bisa jadi rujukan sejarah awal mula majalah dinding dalam versi bahuela.
Lewat mading ala manusia zaman batu itu pula kita bisa mencatat bagaimana peradaban manusia pada saat itu. Kita bisa melihat bagaimana hubungan antara manusia dengan alam termasuk hewan dan tumbuhan, juga manusia dengan manusia itu sendiri. Kita bisa melihat kebudayaan manusia pada masa itu lewat lukisan di dinding gua itu. Begitulah, informasi itu sekaligus sebagai dokumentasi tentang kebudayaan mereka.
Kalau manusia pada zaman batu mengenal relief atau lukisan di dinding gua sebagai media informasi, maka murid-murid sekolah sekarang mengenal mading. Fungsinya tak jauh-jauh beda, sebagai media informasi sekaligus untuk berekspresi. Mading juga bagian dari sebuah media.
Media adalah sarana untuk menghubungkan antara pemberi informasi dengan konsumen informasi. Lewat media ini pembaca akan tahu tentang apa-apa yang terjadi di luar dirinya. Jenis media ini macam-macam. Ada media elektronik, media cetak, media online, dan seterusnya. Mading hanya salah satu bentuk media tersebut. Berdasarkan bentuknya, mading bisa masuk kategori media cetak.
Seperti namanya, majalah dinding, mading berupa majalah yang ditempel di dinding. *Ya iyalah. Tulisan maupun ilustrasi itu berada dalam sebuah media datar dan biasanya ditempel di dinding.
Majalah mempunya ciri terbitan yang lebih berkala panjang, misalnya mingguan atau bulanan atau malah empat bulanan. Selain waktu terbit yang lebih panjang, isi majalah juga secara umum lebih tematis atau berdasarkan tema tertentu. Misalnya temanya tentang mencari sekolah baru, berteman di zaman virtual, dan seterusnya.
Akibatnya, pengelolaan mading pun lebih mirip pengelolaan majalah dibanding pengelolaan koran. Misal dari sisi materi yang akan dipublikasikan. Kalau di koran, materinya lebih banyak berupa berita-berita yang terbaru (aktual) sedangkan di majalah unsur kebaruan itu tidak terlalu penting.
Ciri
Secara sederhana, ciri-ciri mading adalah sebagai berikut:
1. Dikelola Bersama
Seperti media cetak pada umumnya, pengelolaan mading terdiri dari tiga tahap penting yaitu perencanaan, produksi, dan evaluasi. Perencanaan ini meliputi perencanaan tema dan desain. Sedangkan produksi antara lain pengumpulan informasi (riset, reportase, dan wawancara), penulisan (termasuk editing), dan desain mulai dari layout, foto, dan ilustrasi. Adapun evaluasi bisa berupa evaluasi proses, redaksional, dan desain mading.
Untuk mengelola dengan baik, tim mading harus terdiri dari orang-orang yang bertugas untuk masing-masing proses yaitu Manajemen, Redaksi, dan Desain. Itu sih idealnya. Kalau kepepet dan kurang orang ya bisa saja saling merangkapi.
2. Terbit lebih Lama
Mading dikelola oleh sebuah tim dengan kala waktu terbit yang lebih lama. Biasanya jarak antar edisi bisa mingguan, bulanan, atau berapa bulan tertentu. Waktu terbit ini disesuikan dengan kemampuan masing-masing tim yang biasanya dipengaruhi banyak faktor. Di sekolah sih ya tergantung jadwal sekolah, jadwal pacaran, dan paling penting Sebab karena sifatnya yang non komersial dan sebagai saranaJmood. belajar, banyak pengelola mading yang mengerjakannya tidak terlalu kaku pada waktu.
3. Ada Rubrikasi
Sebagai sebuah media, mading juga memiki rubrikasi. Ibarat rumah, rubrik adalah pembagian ruangan agar fungsional dan estetis. Di mading pun begitu. Semua informasi yang disampaikan dalam mading dibagi dalam beberapa rubrik sehingga memudahkan pembaca untuk membaca informasi yang disampaikan.
4. Materi Tahan Lama
Kalau koran ditujukan untuk menyampaikan berita-berita yang sangat cepat berubah, maka mading lebih banyak memuat informasi yang lebih awet (timeless). Ini dilakukan karena kala terbit mading yang agak lama sehingga perlu informasi yang tidak cepat basi. Kalau informasi yang disampaikan cepat basi, seperti peristiwa, maka mading akan ketinggalan dengan media lain. Selain materi yang disampaikan, gaya tulisan di mading juga mempertimbangkan keawetan ini. Dalam sebuah mading, gaya bahasa yang dipakai haruslah lebih populer dan santai.
5. Tampilan
Ciri yang paling membedakan antara mading dengan media lainnya adalah bentuknya. Pada dasarnya, mading berada pada sebuah bidang datar yang ditempel di dinding. Bidang datar ini bisa berupa papan, stereoform, dan seterusnya. Namun dalam perkembangannya, bidang dua dimensi ini makin bergeser ke arah tiga dimensi. Ada misalnya mading yang meniru bentuk bangunan, logo, benda, dan seterusnya. Menurut saya sih bentuk-bentuk itu tetap diperkenankan selama tidak menghilangkan fungsi paling penting dari sebuah media, penyedia informasi.
Fungsi
Yap. Fungsi paling penting dari mading adalah sebagai penyedia informasi. Tentu saja. Tapi apa gunanya informasi yang disampaikan tersebut. Inilah fungsi informasi yang disampaikan tersebut:
1. Pengetahuan
Informasi yang disampaikan dalam sebuah mading adalah pendidikan sekaligus pengetahuan untuk orang lain. Melalui informasi di mading, pembaca akan tahu tentang sesuatu yang ada di luar dirinya. Misalnya saja semula dia tidak tahu tentang cara membuat blog atau membuat akun Facebook, maka dia akan tahu tentang blog dan Facebook kalau pengelola mading menulis tentang hal tersebut.
2. Penilaian
Melalui sebuah mading, kita bisa menyampaikan penilaian terhadap sesuatu. Penilaian itu bisa berupa kritik, pujian, cacian, dan seterusnya. Dalam banyak kasus sih fungsi kritik ini sangat penting. Sebab biasanya kalau mengkritik lewat media, kita lebih lepas dan bebas dibandingkan kalau secara verbal. Kritik ini tak hanya dari pihak pengelola mading tapi juga pembacanya.
3. Hiburan
Selain untuk berbagi pengetahuan dan penilaian, mading juga berfungsi untuk memberikan hiburan. Di mading perlu ada rubrik khusus yang menyampaikan informasi terkait dengan sesuatu yang menghibur atau bersifat santai. Misalnya kartun, berita ringan, dan semacamnya. Dengan demikian pembaca tidak akan jenuh kalau membaca informasi di mading.
4. Publikasi dan Dokumentasi
Seperti halnya media lain mading berfungsi untuk mempublikasikan sekaligus mendokumentasikan tulisan. Melalui mading kita bisa menyampaikan informasi pada publik sesuai dengan target pembaca mading tersebut. Kalau pembaca utama mading tersebut adalah teman-teman di sekolah, maka publik yang dimaksud adalah teman-teman di sekolah. Di sisi lain informasi yang kita sampaikan tersebut juga bisa jadi alat dokumentasi tentang sesuatu yang kita tulis.
5. Ekspresi
Ini sebenarnya lebih tepat untuk teman-teman desainer. Sebab mading juga bisa menjadi media yang asik untuk mengeskpresikan selera desainer terkait dengan sesuatu. Misalnya desainer itu suka hal-hal berbau gothic, bisa saja madingnya itu menggunakan desain yang identik dengan gothic. Kalau suka dengan yang natural, bisa saja madingnya lebih bersifat recycle, dan seterusnya.
Kualitas
Mading adalah salah satu meda yang nilainya tidak bisa diukur secara pasti. Dia bukan lomba lari cepat yang gampang dilihat siapa pemenangnya. Meski demikian ada nilai-nilai umum yang bisa dan biasa digunakan untuk menilai kualitas sebuah mading. Nilai umum itu saya bagi antara materi dan desain.
Materi dalam mading seperti halnya berita pada umumnya dinilai dari tema, angle, kedalaman, narasumber, gaya tulisan, dan ejaan.
1. Tema
Menarik tidaknya tulisan ditentukan dari tema. Tulisan yang menarik tentu kalau temanya sesuai dengan target pembaca. Misalnya untuk pelajar yang rata-rata masih ABG, tema yang disenangi biasanya tentang romantika, sekolah, trend, dan seterusnya. Meski demikian, bisa juga tema tulisannya tentang hal-hal lain di luar masalah ABG namun disesuaikan dengan pembaca. Misalnya tentang pemilu namun yang nyambung dengan kepentingan pelajar.
2. Angle
Sudut pandang (angle) akan menentukan bagus tidaknya sebuah tulisan. Angle adalah kemampuan penulis untuk melihat satu masalah dari sudut tertentu. Misalnya nih tentang maraknya remaja mengakses materi pornografi di internet. Sudut pandang yang bisa digunakan mungkin dari biaya mengakses internet, gaya hidup, ketidakpercayaan remaja pada orang tua, dan seterusnya. Sudut pandang yang tidak biasa akan makin menarik orang untuk membaca sebuah tulisan.
3. Kedalaman
Tulisan yang bagus memenuhi semua unsur berita seperti what, where, when, who, why, dan how. Kalau bisa memenuhi semua unsur itu maka tulisan itu makin bagus. Selain kelengkapan klasik itu, kedalaman berita juga dinilai dari sejauh mana kita bisa mengungkapkan masing-masing dari enam unsur itu dalam tulisan. Misalnya pada unsur siapa, tentu akan lebih bagus kalau penulis bisa mengungkapkan lebih detail tentang prestasi, keluarga, pacar, dan seterusnya tentang siapa itu daripada hanya bahwa siapa itu adalah seorang pelajar.
4. Narasumber
Pemilihan narasumber dalam penulisan menentukan kualitas sebuah tulisan. Narasumber yang bagus ini bisa dilihat dari kualitas dan kapasitasnya. Kualitas itu misalnya pengetahuan dia tentang masalah yang kita tanyakan. Makin dia tahu tentu makin bagus. Sedangkan kapasitas dinilai dari kesesuaian dia dengan tema tulisan. Kalau menulis tentang internet, tentu lebih bagus wawancara seorang blogger daripada wawancara dengan pedagang bakso.
5. Gaya Tulisan dan Ejaan
Karena mading lebih mendekati sifat majalah daripada koran, tentu gaya tulisan yang lebih tepat adalah tulisan feature bukan straight news. Bentuk feature misalnya tidaklah terpaku pada peristiwa semata tapi ada apa di balik peristiwa. Penulisannya pun dibuat lebih santai dan pendek-pendek kalimatnya daripada yang panjang dan penuh.
Selain itu ejaan juga jadi faktor penting untuk menilai kualitas sebuah tulisan. Pastikan apakah kata yang digunakan sudah benar ejaannya. Cek lagi apakah ada tanda baca yang kurang tepat dalam tulisan. Cek dan ricek ini bisa dilakukan dengan saling silang antar teman.
6. Rubrikasi
Keberagaman materi tulisan sangat penting untuk membuat mading jadi menarik atau tidak. Makin sedikit rubrik sebuah mading, akan makin terasa monoton dan membosankan. Karena itu perlu ada keragaman materi mading. Misalnya ada yang berat ada yang ringan. Ada yang serius ada yang santai. Dan seterusnya. Rubrikasi ini juga harus mempertimbangan proporsi. Laporan utama tentu harus mendapat tempat paling banyak di dalam mading. Sebaliknya, materi yang bersifat hiburan tentu lebih sedikit dibandingkan materi serius.
7. Desain
Saya tidak mengerti desain. Tapi saya sering kali tertarik melihat sesuatu yang tertata dengan rapi. Misalnya sambungan antar warna yang tidak terlalu kontras. Penataan yang jelas alurnya. Desain itu ibarat wajah seseorang. Tidak harus cantik untuk tampil menarik kan. Asal mengenakan pakaian yang tepat, alias tidak saltum, tampilan seseorang bisa menarik kok.
Penutup
Mading, seperti halnya ilmu teknis lain, adalah soal kebiasaan. Bisa saja Anda punya teori berlimpah soal mading, tapi tanpa praktik itu tak berarti apa-apa. Karena itu rajin-rajinlah membuat mading. Kalau tidak, ngeblog juga bisa. Soal blog, kapan-kapan kita lanjutkan lagi. [#]
Sejak zaman bahuela, manusia sudah senang menyampaikan informasi satu sama lain. Selain untuk bertukar kabar, informasi yang disampaikan itu bisa sekaligus untuk menunjukkan keberadaan. Pada zaman batu, misalnya, manusia sudah menggunakan dinding-dinding gua untuk menyampaikan informasi tersebut. Ini barang kali yang bisa jadi rujukan sejarah awal mula majalah dinding dalam versi bahuela.
Lewat mading ala manusia zaman batu itu pula kita bisa mencatat bagaimana peradaban manusia pada saat itu. Kita bisa melihat bagaimana hubungan antara manusia dengan alam termasuk hewan dan tumbuhan, juga manusia dengan manusia itu sendiri. Kita bisa melihat kebudayaan manusia pada masa itu lewat lukisan di dinding gua itu. Begitulah, informasi itu sekaligus sebagai dokumentasi tentang kebudayaan mereka.
Kalau manusia pada zaman batu mengenal relief atau lukisan di dinding gua sebagai media informasi, maka murid-murid sekolah sekarang mengenal mading. Fungsinya tak jauh-jauh beda, sebagai media informasi sekaligus untuk berekspresi. Mading juga bagian dari sebuah media.
Media adalah sarana untuk menghubungkan antara pemberi informasi dengan konsumen informasi. Lewat media ini pembaca akan tahu tentang apa-apa yang terjadi di luar dirinya. Jenis media ini macam-macam. Ada media elektronik, media cetak, media online, dan seterusnya. Mading hanya salah satu bentuk media tersebut. Berdasarkan bentuknya, mading bisa masuk kategori media cetak.
Seperti namanya, majalah dinding, mading berupa majalah yang ditempel di dinding. *Ya iyalah. Tulisan maupun ilustrasi itu berada dalam sebuah media datar dan biasanya ditempel di dinding.
Majalah mempunya ciri terbitan yang lebih berkala panjang, misalnya mingguan atau bulanan atau malah empat bulanan. Selain waktu terbit yang lebih panjang, isi majalah juga secara umum lebih tematis atau berdasarkan tema tertentu. Misalnya temanya tentang mencari sekolah baru, berteman di zaman virtual, dan seterusnya.
Akibatnya, pengelolaan mading pun lebih mirip pengelolaan majalah dibanding pengelolaan koran. Misal dari sisi materi yang akan dipublikasikan. Kalau di koran, materinya lebih banyak berupa berita-berita yang terbaru (aktual) sedangkan di majalah unsur kebaruan itu tidak terlalu penting.
Ciri
Secara sederhana, ciri-ciri mading adalah sebagai berikut:
1. Dikelola Bersama
Seperti media cetak pada umumnya, pengelolaan mading terdiri dari tiga tahap penting yaitu perencanaan, produksi, dan evaluasi. Perencanaan ini meliputi perencanaan tema dan desain. Sedangkan produksi antara lain pengumpulan informasi (riset, reportase, dan wawancara), penulisan (termasuk editing), dan desain mulai dari layout, foto, dan ilustrasi. Adapun evaluasi bisa berupa evaluasi proses, redaksional, dan desain mading.
Untuk mengelola dengan baik, tim mading harus terdiri dari orang-orang yang bertugas untuk masing-masing proses yaitu Manajemen, Redaksi, dan Desain. Itu sih idealnya. Kalau kepepet dan kurang orang ya bisa saja saling merangkapi.
2. Terbit lebih Lama
Mading dikelola oleh sebuah tim dengan kala waktu terbit yang lebih lama. Biasanya jarak antar edisi bisa mingguan, bulanan, atau berapa bulan tertentu. Waktu terbit ini disesuikan dengan kemampuan masing-masing tim yang biasanya dipengaruhi banyak faktor. Di sekolah sih ya tergantung jadwal sekolah, jadwal pacaran, dan paling penting Sebab karena sifatnya yang non komersial dan sebagai saranaJmood. belajar, banyak pengelola mading yang mengerjakannya tidak terlalu kaku pada waktu.
3. Ada Rubrikasi
Sebagai sebuah media, mading juga memiki rubrikasi. Ibarat rumah, rubrik adalah pembagian ruangan agar fungsional dan estetis. Di mading pun begitu. Semua informasi yang disampaikan dalam mading dibagi dalam beberapa rubrik sehingga memudahkan pembaca untuk membaca informasi yang disampaikan.
4. Materi Tahan Lama
Kalau koran ditujukan untuk menyampaikan berita-berita yang sangat cepat berubah, maka mading lebih banyak memuat informasi yang lebih awet (timeless). Ini dilakukan karena kala terbit mading yang agak lama sehingga perlu informasi yang tidak cepat basi. Kalau informasi yang disampaikan cepat basi, seperti peristiwa, maka mading akan ketinggalan dengan media lain. Selain materi yang disampaikan, gaya tulisan di mading juga mempertimbangkan keawetan ini. Dalam sebuah mading, gaya bahasa yang dipakai haruslah lebih populer dan santai.
5. Tampilan
Ciri yang paling membedakan antara mading dengan media lainnya adalah bentuknya. Pada dasarnya, mading berada pada sebuah bidang datar yang ditempel di dinding. Bidang datar ini bisa berupa papan, stereoform, dan seterusnya. Namun dalam perkembangannya, bidang dua dimensi ini makin bergeser ke arah tiga dimensi. Ada misalnya mading yang meniru bentuk bangunan, logo, benda, dan seterusnya. Menurut saya sih bentuk-bentuk itu tetap diperkenankan selama tidak menghilangkan fungsi paling penting dari sebuah media, penyedia informasi.
Fungsi
Yap. Fungsi paling penting dari mading adalah sebagai penyedia informasi. Tentu saja. Tapi apa gunanya informasi yang disampaikan tersebut. Inilah fungsi informasi yang disampaikan tersebut:
1. Pengetahuan
Informasi yang disampaikan dalam sebuah mading adalah pendidikan sekaligus pengetahuan untuk orang lain. Melalui informasi di mading, pembaca akan tahu tentang sesuatu yang ada di luar dirinya. Misalnya saja semula dia tidak tahu tentang cara membuat blog atau membuat akun Facebook, maka dia akan tahu tentang blog dan Facebook kalau pengelola mading menulis tentang hal tersebut.
2. Penilaian
Melalui sebuah mading, kita bisa menyampaikan penilaian terhadap sesuatu. Penilaian itu bisa berupa kritik, pujian, cacian, dan seterusnya. Dalam banyak kasus sih fungsi kritik ini sangat penting. Sebab biasanya kalau mengkritik lewat media, kita lebih lepas dan bebas dibandingkan kalau secara verbal. Kritik ini tak hanya dari pihak pengelola mading tapi juga pembacanya.
3. Hiburan
Selain untuk berbagi pengetahuan dan penilaian, mading juga berfungsi untuk memberikan hiburan. Di mading perlu ada rubrik khusus yang menyampaikan informasi terkait dengan sesuatu yang menghibur atau bersifat santai. Misalnya kartun, berita ringan, dan semacamnya. Dengan demikian pembaca tidak akan jenuh kalau membaca informasi di mading.
4. Publikasi dan Dokumentasi
Seperti halnya media lain mading berfungsi untuk mempublikasikan sekaligus mendokumentasikan tulisan. Melalui mading kita bisa menyampaikan informasi pada publik sesuai dengan target pembaca mading tersebut. Kalau pembaca utama mading tersebut adalah teman-teman di sekolah, maka publik yang dimaksud adalah teman-teman di sekolah. Di sisi lain informasi yang kita sampaikan tersebut juga bisa jadi alat dokumentasi tentang sesuatu yang kita tulis.
5. Ekspresi
Ini sebenarnya lebih tepat untuk teman-teman desainer. Sebab mading juga bisa menjadi media yang asik untuk mengeskpresikan selera desainer terkait dengan sesuatu. Misalnya desainer itu suka hal-hal berbau gothic, bisa saja madingnya itu menggunakan desain yang identik dengan gothic. Kalau suka dengan yang natural, bisa saja madingnya lebih bersifat recycle, dan seterusnya.
Kualitas
Mading adalah salah satu meda yang nilainya tidak bisa diukur secara pasti. Dia bukan lomba lari cepat yang gampang dilihat siapa pemenangnya. Meski demikian ada nilai-nilai umum yang bisa dan biasa digunakan untuk menilai kualitas sebuah mading. Nilai umum itu saya bagi antara materi dan desain.
Materi dalam mading seperti halnya berita pada umumnya dinilai dari tema, angle, kedalaman, narasumber, gaya tulisan, dan ejaan.
1. Tema
Menarik tidaknya tulisan ditentukan dari tema. Tulisan yang menarik tentu kalau temanya sesuai dengan target pembaca. Misalnya untuk pelajar yang rata-rata masih ABG, tema yang disenangi biasanya tentang romantika, sekolah, trend, dan seterusnya. Meski demikian, bisa juga tema tulisannya tentang hal-hal lain di luar masalah ABG namun disesuaikan dengan pembaca. Misalnya tentang pemilu namun yang nyambung dengan kepentingan pelajar.
2. Angle
Sudut pandang (angle) akan menentukan bagus tidaknya sebuah tulisan. Angle adalah kemampuan penulis untuk melihat satu masalah dari sudut tertentu. Misalnya nih tentang maraknya remaja mengakses materi pornografi di internet. Sudut pandang yang bisa digunakan mungkin dari biaya mengakses internet, gaya hidup, ketidakpercayaan remaja pada orang tua, dan seterusnya. Sudut pandang yang tidak biasa akan makin menarik orang untuk membaca sebuah tulisan.
3. Kedalaman
Tulisan yang bagus memenuhi semua unsur berita seperti what, where, when, who, why, dan how. Kalau bisa memenuhi semua unsur itu maka tulisan itu makin bagus. Selain kelengkapan klasik itu, kedalaman berita juga dinilai dari sejauh mana kita bisa mengungkapkan masing-masing dari enam unsur itu dalam tulisan. Misalnya pada unsur siapa, tentu akan lebih bagus kalau penulis bisa mengungkapkan lebih detail tentang prestasi, keluarga, pacar, dan seterusnya tentang siapa itu daripada hanya bahwa siapa itu adalah seorang pelajar.
4. Narasumber
Pemilihan narasumber dalam penulisan menentukan kualitas sebuah tulisan. Narasumber yang bagus ini bisa dilihat dari kualitas dan kapasitasnya. Kualitas itu misalnya pengetahuan dia tentang masalah yang kita tanyakan. Makin dia tahu tentu makin bagus. Sedangkan kapasitas dinilai dari kesesuaian dia dengan tema tulisan. Kalau menulis tentang internet, tentu lebih bagus wawancara seorang blogger daripada wawancara dengan pedagang bakso.
5. Gaya Tulisan dan Ejaan
Karena mading lebih mendekati sifat majalah daripada koran, tentu gaya tulisan yang lebih tepat adalah tulisan feature bukan straight news. Bentuk feature misalnya tidaklah terpaku pada peristiwa semata tapi ada apa di balik peristiwa. Penulisannya pun dibuat lebih santai dan pendek-pendek kalimatnya daripada yang panjang dan penuh.
Selain itu ejaan juga jadi faktor penting untuk menilai kualitas sebuah tulisan. Pastikan apakah kata yang digunakan sudah benar ejaannya. Cek lagi apakah ada tanda baca yang kurang tepat dalam tulisan. Cek dan ricek ini bisa dilakukan dengan saling silang antar teman.
6. Rubrikasi
Keberagaman materi tulisan sangat penting untuk membuat mading jadi menarik atau tidak. Makin sedikit rubrik sebuah mading, akan makin terasa monoton dan membosankan. Karena itu perlu ada keragaman materi mading. Misalnya ada yang berat ada yang ringan. Ada yang serius ada yang santai. Dan seterusnya. Rubrikasi ini juga harus mempertimbangan proporsi. Laporan utama tentu harus mendapat tempat paling banyak di dalam mading. Sebaliknya, materi yang bersifat hiburan tentu lebih sedikit dibandingkan materi serius.
7. Desain
Saya tidak mengerti desain. Tapi saya sering kali tertarik melihat sesuatu yang tertata dengan rapi. Misalnya sambungan antar warna yang tidak terlalu kontras. Penataan yang jelas alurnya. Desain itu ibarat wajah seseorang. Tidak harus cantik untuk tampil menarik kan. Asal mengenakan pakaian yang tepat, alias tidak saltum, tampilan seseorang bisa menarik kok.
Penutup
Mading, seperti halnya ilmu teknis lain, adalah soal kebiasaan. Bisa saja Anda punya teori berlimpah soal mading, tapi tanpa praktik itu tak berarti apa-apa. Karena itu rajin-rajinlah membuat mading. Kalau tidak, ngeblog juga bisa. Soal blog, kapan-kapan kita lanjutkan lagi. [#]
Senin, 16 Agustus 2010
presiden dan pameran lukisan
Suatu hari seorang presiden sebuah negara pergi melihat pameran lukisan-lukisan.
Karena saat itu beliau mengalami sakit mata dan penglihatannya kabur, maka ia mengajak satu ajudannya ut menuntunnya.
Presiden : “Wah, lukisan ini bagus. Gambar ikannya bener-bener hidup.”
Ajudan: “Shttt… Jangan keras-keras Pak. Itu gambar buaya.”
Kemudian mereka berpindah ke lukisan lain.
Presiden: “Gambar Gajah ini benar- benar gagah.”
Ajudan: “Shttt… Ojo keras-keras Pak. Itu gambar banteng.”
Presiden itu kemudian menahan diri memberi komentar sampai ia tiba pada satu pojok ruang pameran dia berseru:
“Wah, sing iki apik tenan. Lukisan Gorila nya begitu nyata anatominya.”
Ajudannya langsung tertegun dan berkata:
“Pssttt…. Jangan keras-keras Pak. Itu cermin!”
Langganan:
Postingan (Atom)